Sabtu, 18 Maret 2017

Contoh Etika Profesi - Tugas Softskill ke1

Contoh Etika Profesi di dalam Bidang
Sistem Informasi
(Programmer)

Sehubugngan dengan tulisan sebelumnya mengenai etika profesi yang merupakan aturan – aturan dalam satu bidang profesi tertentu. Disini akan diberikan contoh etika profesi dalam bidang Sistem Informasi.
Dalam bidang System Informasi sendiri mempunyai tugas melaksanakan penyiapan pembinaan, pengendalian dan pengelolaan kegiatan pembangunan dan pengembangan sistem informasi, yang meliputi perangkat lunak, program aplikasi, perangkat keras, dan infrastruktur jaringan .
Salah satu profesi yang terdapat dalam bidang Sistem Informasi adalah menjadi seorang Programmer. Programmer sendiri adalah Seseorang yang mempunyai kemampuan dan keahlian dalam membuat dan menyempurnakan suatu program dengan menulis dan merancang program-program menggunakan bahasa-bahasa pemrograman computer yang dikuasai.

Kode etik seorang Programmer adalah sebagai berikut :

1.      Seorang programmer tidak boleh membuat atau mendistribusikan Malware.
2.      Seorang programmer tidak boleh menulis kode yang sulit diikuti dengan sengaja.
3. Seorang programmer tidak boleh menulis dokumentasi yang dengan sengaja untuk membingungkan atau tidak akurat.
4.  Seorang programmer tidak boleh menggunakan ulang kode dengan hak cipta kecuali telah membeli atau telah meminta izin.
5.    Tidak boleh mencari keuntungan tambahan dari proyek yang didanai oleh pihak kedua tanpa izin.
6.      Tidak boleh mencuri software khususnya development tools.
7.      Tidak boleh menerima dana tambahan dari berbagai pihak eksternal dalam suatu proyek secara bersamaan kecuali mendapatkan izin.
8.   Tidak boleh menulis kode yang dengan sengaja menjatuhkan kode programmer lain untuk mengambil keuntungan dalam menaikkan status.
9.      Tidak boleh membeberkan data-data penting karyawan dalam perusahaan.
10.  Tidak boleh memberitahu masalah keuangan pada pekerja dalam pengembangan suatu proyek.
11.  Tidak pernah mengambil keuntungan dari pekerjaan orang lain.
12.  Tidak boleh mempermalukan profesinya.
13.  Tidak boleh secara asal-asalan menyangkal adanya bug dalam aplikasi.
14.  Tidak boleh mengenalkan bug yang ada di dalam software yang nantinya programmer akan mendapatkan keuntungan dalam membetulkan bug.
15.  Terus mengikuti pada perkembangan ilmu komputer.

Dapat disimpulkan bahwa profesi seorang programmer harus menguasai minimal 1 bahasa pemrograman, dan dari kode etik seorang programmer diatas dapat dilihat tujuan adanya etika profesi dalam bidang sistem informasi sebagai seorang programmer adalah mencegah tindakan kejahatan hingga merugikan customer. Contohnya dengan sengaja mengenalkan bug yang ada pada software yang di buat, yang nantinya akan menguntungkan programmer karena jasa nya akan digunakan lagi untuk membetulkan bug yang ada dalam software tersebut.



Referensi :


https://rahman371.wordpress.com/2014/11/07/pengertian-programmer/

Senin, 13 Maret 2017

Etika dan Profesionalisme - SOFTSKILL KE-1

Etika Profesi dan Profesionalisme


Etika Profesi

  • Pengertian Etika

Etika (Etimologi) berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua bentuk, yaitu bentuk tunggal dan bentuk jamak. Bentuk tunggal dari kata Etika adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom), dan bentuk jamak dari kata Etika adalah “ta etha”, yang berarti adat kebiasaan.

            Etika berkaitan erat dengan perkataan moral yang berarti juga dengan adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Meskipun sama, dalam kegiatan sehari – hari terdapat perbedaan antara etika dengan moral, yaitu moral untuk menilai perbuatan yang dilakukan sedangkan etika untuk mengkaji sistem nilai-nilai yang berlaku.


  • Pengertian Profesi

Profesi berasal dari Bahasa latin yaitu “Proffesio” yang mempunyai dua pengertian yakni janji dan pekerjaan. Sebutan  Profesi sering dikaitkan dengan pekerjaan atau jabatan yang dipegang oleh seseorang. Namun terdapat perbedaan antara Profesi dengan pekerjaan/jabatan, yakni sebuah Profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan untuk pelakunya. Sedangkan, tidak semua pekerjaan yang dilakukan dapat dikatakan sebagai Profesi. Karena, Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau keterampilan dari pelakunya.

Pengertian Etika Profesi menurut para ahli :
  1. Menurut Kaiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994: 6-7), Etika profesi merupakan sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.

  1. Menurut (Anang Usman, SH., MSi.), Etika profesi adalah sebagai sikap hidup untuk memenuhi kebutuhan pelayanan profesional dari klien dengan keterlibatan dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka kewajiban masyarakat sebagai keseluruhan terhadap para anggota masyarakat yang membutuhkannya dengan disertai refleksi yang seksama,

Dengan demikian saya dapat menyimpulkan bahwa Etika Profesi adalah nilai – nilai atau aturan – aturan yang terdapat pada sebuah profesi yang berfungsi untuk meminimalisir terjadinya penyalahgunaan yang di lakukan oleh seorang profesional yang handal dalam suatu bidang profesi tertentu.

Profesionalisme dan Ciri – cirinya
        “Profesionalisme” adalah sebutan yang mengacu kepada sikap mental dalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk senantiasa mewujudkan dan meningkatkan kualitas profesionalnya. Dengan kata lain profesionalisme merupakan sifat atau komitmen yang harus dimiliki oleh setiap orang yang tergabung dalam suatu bidang profesi. Jadi, profesionalisme adalah tingkah laku, kepakaran atau kualiti dari seseorang yang profesional.

Seseorang yang dapat dikatakan professional dalam profesi nya apabila memenuhi ciri – ciri seorang Profesionalisme sebagai berikut :
1. Keinginan untuk selalu menampilkan perilaku yang mendekati piawai ideal.
Seseorang yang memiliki profesionalisme tinggi akan selalu berusaha mewujudkan dirinya sesuai dengan piawai yang telah ditetapkan. Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada sesorang yang dipandang memiliki piawaian tersebut. Yang dimaksud dengan “piawai ideal” ialah suatu perangkat perilaku yang dipandang paling sempurna dan dijadikan sebagai rujukan.

2. Meningkatkan dan memelihara imej profesion
Profesionalisme yang tinggi ditunjukkan oleh besarnya keinginan untuk selalu meningkatkan dan memelihara imej profesion melalui perwujudan perilaku profesional. Perwujudannya dilakukan melalui berbagai-bagai cara misalnya penampilan, cara percakapan, penggunaan bahasa, sikap tubuh badan, sikap hidup harian, hubungan dengan individu lainnya.

3. Keinginan untuk sentiasa mengejar kesempatan pengembangan profesional yang dapat meningkatkan dan meperbaiki kualiti pengetahuan dan keterampiannya.

4. Mengejar kualiti dan cita-cita dalam profesion

Kode Etik Profesional
Kode etik profesi adalah sistem norma, nilai dan aturan professsional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional.
Kode Etik Profesi memiliki 3 fungsi menurut Sumaryono (1995), yaitu :
  1. Kode etik profesi sebagai sarana control social bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan. Maksudnya bahwa etika profesi dapat memberikan suatu pengetahuan kepada masyarakat agar juga dapat memahami arti pentingnya suatu profesi,  sehingga memungkinkan pengontrolan terhadap para pelaksana di lapangan kerja (kalanggan social).

  1. Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaanyang lain tidak boleh mencampuri pelaksanaan profesi dilain instansi atau perusahaan.


  1. Kode etik profesi memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip profesionalitas yang digariskan. Maksudnya bahwa dengan kode etik profesi, pelaksana profesi mampu mengetahui suatu hal yang boleh dilakukan dan yang tidak boleh dilakukan.







Referensi :